Monday, January 31, 2011

Kompetisi


Kebutuhan akan zat makanan yang sama dapat menyebabkan terjadinya persaingan antar spesies. Spesies yang dapat menyesuaikan diri paling baik, itulah spesies yang akan mengalami pertumbuhan subur, maka bakteri aerob akan dikalahkan oleh bakteri anaerob.

Netralisme


Hubungan netralisme merupakan hubungan antar spesies yang saling tidak mengganggu. Misalnya saja, mikrobe yang ada di dalam tanah atau di dalam kotoran hewan banyak spesies yang dapat hidup bersama dengan saling tidak merugikan, tetapi juga tidak saling menguntungkan.

Komensalisme


Asosiasi jenis ini terjadi biia dua spesies hidup bersama, kemudian spesies yang satu mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies yang lain tidak dirugikan olehnya, maka hubungan hidup antara kedua spesies itu disebut komensalisme (metabiosis). Spesies yang beruntung disebut komensal, sedangkan spesies yang member keuntungan disebut inang (hospes).

Mutualisme


Mutualisme merupakan suatu bentuk simbiosis antara dua spesies, dimana masing-masing yang bersekutu mendapatkan keuntungan. Jika terpisah, masing-masing tidak atau kurang dapat bertahan diri. Seringkali simbiosis dipakai untuk menyatakan bentuk hubungan antara dua spesies yang mutualistik, tetapi sekarang orang lebih banyak menggunakan istilah mutualisme. Simbiosis artinya hidup bersama. Anggota asosiasi ini disebut simbion.

Sinergisme


Sinergisme adalah asosiasi (hubungan hidup) antara kedua spesies, bila mengadakan kegiatan tidak saling menganggu, akan tetapi kegiatan masing-masing justru merupakan urut-urutan yang saling menguntungkan. Misalnya, ragi untuk membuat tape terdiri atas kumpulan spesies Aspergillus, Saccharomyces, Candida, Hansenula, dan Acetobacter. Masing-masing spesies mempunyai kegiatan-kegiatan sendiri, sehingga amilum berubah menjadi gula, dan gula menjadi bermacam-macam asam organik, alkohol, dan Iain-Iain. Asosiasi komensalisme dan sinergisme tidak ada perbedaan yang tegas.

Sunday, January 30, 2011

Sfingolipid


Senyawa yang termasuk golongan ini dapat dipandang sebagai derivat sfingosin atau mempunyai struktur yang mirip, misalnya dihidrosfingosin.
NH2

CH3(CH2)12 - CH = CH - CH - CH - CH2OH NH2

sfingosin OH CH3(CH2)14 - CH - CH - CH2OH

OH
dihidrosfingosin

Seramida adalah derivat sfingosin yang mengandung gugus asil dari asam lemak, Gugus ini terikat pada gugus amino dalam bentuk amida. Senyawa-senyawa yang termasuk dalam kelompok ini dibedakan satu dari yang lain pada
O

RC - NH

CH3(CH2)12 - CH = CH - CH - CH - CH2OH

seramida OH

asam lemak yang terdapat pada molekulnya. Seramida terdapat dalam jumlah kecil pada jaringan tumbuhan maupun hewan. Sfingomielin adalah kelompok senyawa yang mempunyai rumus dan merupakan satu-satunya sfingolipid yang mengandung fosfat. Sfingomielin terutama terdapat dalam jaringan saraf

Omphalitis


Penyakit ini sering menyerang anak ayam sesaat setelah ditetaskan. Infeksi ini disebabkan karena tidak tertutupnya pusar. Hal ini merupakan salah satu penyebab utama kematian di minggu pertama. Omphalitis adalah suatu kondisi ditandai dengan infeksi kuning telur. Kasus ini sering dijumpai pada ayam yang masih muda. Omphalitis mudah menyebar terutama pada saat masih di dalam mesin tetas (inkubator), karena berhubungan dengan kelembaban yang berlebihan dan pencemaran dari telur tetas dan juga mesinnya.

Omphalitis terjadi karena inkubasi yang salah, rendahnya sanitasi mesin tetas, kepanasan setelah penetasan (contohnya saat transit/pemindahan). Omphalitis terjadi beberapa hari setelah ditetaskan, sehingga dimungkinkan tidak dapat menular dari ayam yang satu ke ayam yang lain. Namun dapat menular dari peralatan yang tidak disanitasi di hatchery ke ayam yang baru menetas dengan pusar yang basah. Penyakit ini merupakan hasil infeksi dari 1 macam atau campuran berrbagai bakteri.
Organisme penyebab tersebut diantaranya :
• Salmonella gallinarum.
• Salmonella thypimurium
• Coliform (E. coli).
• Staphylococcus aureus
• Clostridia spp.
• Clostridium welchii, Clostriium sporogenes
• Enterococci.
• Pseudomonas.

Namun pada umumnya omphalitis disebabkan oleh Collibacillosis. Bakteri biasanya menyerang jaringan pusar, hal ini merupakan hasil dari kondisi di dalam hatchery. Pusar terbuka dan mengalami peradangan, sehingga terjadi infeksi yang mengenai organ bagian dalam. Ayam yang terkena nampak normal, hingga beberapa jam sebelum mati. Kematian mulai terjadi setelah anak ayam menetas hingga umur 10 – 14 hari. Transmisi : Dapat terjadi secara vertikal (dari induk ayam yang karir / pembawa dari breeding ke embrionya), secara cepat dapat menular di dalam hatcher (kontaminasi telur, tray telur tetas, dan lain-lain).Transmisi kecil juga dapat terjadi saat brooding (transmisi horizontal).